BUKAN SEKEDAR MEMPERJUANGKAN NAMUN
JUGA MEMPERTAHANKAN
oleh : Aristiya Nuraini
(Peserta LID IMM Surabaya)
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, bukan sekedar
organisasi mahasiswa ,melainkan kumpulan pendakwah muda yang berusaha untuk
mengajak mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Tidak mudah menjadi
bagian darinya, tidak percaya? Silahkan mencobanya.
IMMawan dan IMMawati adalah sebutan untuk mereka yang
mau berjuang di ikatan, hanya mereka yang memiliki keyakinan ideologi dan hati
nurani yang mampu mempertahankan eksistensi. Banyak hal yang harus dilakukan untuk
mewujudkan tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah , mulai dari perkaderan utama
hingga perkaderan khusus dilalui demi mencapai tujuan tersebut.
Tepat pada tanggal 25 - 30 November tahun 2020, telah
terjadi perkaderan khusus di salah satu kota Pahlawan di Indonesia. Iya benar,
kota Surabaya, tepatnya di gedung pusat dakwah Muhammadiyah. Perkaderan khusus
itu bernama Latihan Instruktur Dasar atau yang biasa disebut LID. LID diikuti
oleh 25 kader IMM yang rela meluangkan waktunya untuk berproses memahami ulang ideologi Muhammadiyah dan memahami seluk beluk perkaderan. Mereka bukanlah orang biasa, mereka adalah orang pilihan
yang tergerak hatinya untuk mau merepotkan diri untuk ikatan. Jika ada
pertanyaan, mungkin kalimat yang cocok untuk mereka adalah “Ngapain sih kamu
disini? Mending di rumah aja”. Pertanyaan itu tidak akan mudah dijawab jika
mereka tidak memiliki tujuan mulia untuk IMM dan Muhammadiyah.
Perkaderan di IMM adalah kata yang sering diucapkan
namun sulit diimplementasikan, banyak PR yang harus dituntaskan di IMM mengenai
perkaderan, karena tidak sedikit yang sudah berjuang namun tidak dapat
mempertahankan kadernya, mungkin karena kurang tepatnya perlakukan yang diberikan kepada kader, sehingga ada kegagalan pada proses kaderisasi. Perlu
pemahaman dan treatment khusus agar perkaderan
efektif bisa direalisasikan. Adanya LID bukan pelengkap program kerja IMM,
namun LID diharapkan juga menjadi jawaban dari problema perkaderan diatas. Sekaligus dapat menjadi ladang dakwah amar ma’ruf untuk kebaikan
perkaderan.
Selama 6 hari peserta LID berproses secara maksimal, demi
meraup segala ilmu dan pengetahuan untuk bekal perkaderan. Mengikuti Latihan
Instruktur Dasar bukan hanya sekedar duduk diam memperhatikan namun juga
memikirkan bagaimana mengimplementasikan setelah pelatihan. Filosofi perkaderan
dipahami, mulai dari perkaderan Rasulullah, perkaderan di muhammadiyah hingga berbagai cara inovatif perkaderan IMM yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak sedikit kader lain menaruh harapan pada kami peserta
LID, karena kami akan menjadi otak perkaderan di setiap komisariat.
Perjuangan akan sulit jika dilakukan sendiri, begitu
pula dengan perkaderan dalam IMM. Dari hal tersebut, berbagai upaya dilakukan
agar mampu menciptakan kolaborasi yang
apik dengan kader yang sama-sama memiliki rasa juang untuk ikatan. Begitu
pula peserta LID, mereka tidak hanya menambah wawasan materi namun juga
meningkatkan kolaborasi dengan kader antar perguruan tinggi, canda dan gurau mereka
lakukan untuk menjalin komunikasi dan ukhuwah.
Latihan instruktur dasar juga mendatangkan pemateri yang
sangat luar biasa , penuh inspirasi bahkan mampu menambah motivasi untuk tetap
istiqomah berjuang di Muhammadiyah. Materi yang diberikan meneguhkan hati dan
menyadarkan diri bagi kami yang masih kebingungan tentang jati diri. Panitia
pelaksana juga tak luput dari perhatian, bercucur keringat mempersiapkan
perkederan khusus untuk kepentingan perkaderan.
Hari terakhir, tepatnya di sepertiga malam, kedua
puluh lima peserta LID dibaiat, haru dan tangispun pecah dalam suasana sakral
tersebut. Gelar instruktur disematkan bebarengan dengan tanggungjawab yang
besar untuk kami instruktur muda. Perjalanan panjang pun dimulai, sebuah
perjalanan yang membutuhkan perjuangan yang sangat berat demi wujudkan
cita-cita perkaderan.
Perkaderan bukan sekedar memperjuangkan namun juga
mempertahankan. Sulit sekali menemukan orang yang benar-benar mau diajak
berjuang bersama di IMM, sehingga kita (instruktur) adalah orang-orang pilihan
yang akan memperjuangkan sekaligus mempertahankan perkaderan. Jika kita mulai menyerah di tengah keadaan,
ingatlah kembali betapa susah dan beratnya perjuangan ketika di awal perjalanan.
0 komentar:
Posting Komentar